Jumat, 10 Mei 2013

Metabolisme



Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut.
1. Anabolisme
Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Atau dengan pengertian ain:
Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul kompleks dari molekul sederhana, contoh fotosintesis.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contoh respirasi.
Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracunmenjadi senyawa yang tak beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur metabolisme. Adapun hasil reaksi tiap tahap metabolisme merupakan senyawa pemula dari tahap reaksi berikutnya.
Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti pada tumbuhan dan manusia, melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik berlangsung secara sintesis (anabolisme) dan respirasi (katabolisme). Apa peran enzim di dalam reaksi kimia yang terjadi di dalam sel? Pada saat berlangsungnya peristiwa reaksi biokimia di dalam sel, enzim bekerja secara spesifik. Enzim mempercepat reaksi kimia yang menghasilkan senyawa ATP dan senyawa-senyawa lain yang berenergi tinggi seperti pada proses respirasi, fotosintesis, kemosintesis, sintesis protein, dan lemak.

schizophyta

apabial teman-teman memerlukan ppt tentang schizophyta,dapat dilihat disini

jaringan parenkim,teori histogen dan tunika korpus

JARINGAN PARENKIM SABTU 27 april 2013 20.30 http://www-bio-m.blogspot.com/2009/12/jaringan-parenkim.html Sunday, 6 December 2009 Parenkim disebut jaringan dasar, karena merupakan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, misalnya pada: korteks dan empulur batang, korteks akar, mesofil daun, endosperm biji, daging buah, jari-jari empulur dan jaringan di antara berkas xilem dan floem primer/sekunder. Asal parenkim pada tubuh primer adalah berkembang dari meristem dasar, sedang pada tubuh sekunder berkembang dari pembuluh dan kambium gabus, bahkan dari felogen. Parenkim berperan dalam proses penutupan luka (regenerasi). 1. Sifat Sel Parenkim - selnya hidup dan berdinding tipis serta berukuran besar - memiliki ruang antar sel sehingga letaknya tidak terlalu padat - berbentuk segi enam - memiliki banyak vakuola - mampu bersifat meristematik 2. Struktur dan isi sel parenkim Struktur internal parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, contoh • sel parenkim yang berperan dalm fotosintetis, mengandung kloroplas dan membentuk jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, empulur) • sel parenkim dapat berperan menyimpan makanan cadangan yang berupa : larutan dalam vakuola: gula terlarut dan senyawa N dalam akar Beta vulgaris. cairan dalam plasma: protein dan minyak dalam endosperm biji Ricinus communis. kristal: pati dalm endosperm, kotiledon, umbi, buah. • sel parenkim dapat berfungsi untuk menyimpan air, misalnya pada tumbuhan sukulenta. • banyak sel parenkim mengandung tanin dan vakuolanya. 3. Bentuk dan Susunan Sel Parenkim sel parenkim umunya berbentuk isodiametris, tetapi ada bentuk-bentuk lain, yaitu: • perismatis memanjang atau silindris terdapat pada parenkim palisade mesofil daun dikotil • Bercabang-bercabang, misalnya: parenkim bintang/aktinenkim pada mesofil daun canna sp dan Juncus sp • Parenkim dengan ruang antar sel yang besar contohnya: aerenkim pada alat pengapung tumbuhan air (Eichornia crassiper). • Parenkim dengan bentuk tidak teratur dan banyak ruang antar sel, terdapat pada mesofil daun (parenkim spons atau parenkim bunga karang). • Parenkim dengan dinding yang melekuk – lekuk kearah dalam, yaitu berupa parenkim lipatan, misalnya pada daun Pinus merkusi, Oryza sativa, Bambusa sp. 4. Jenis Parenkim Berdasarkan fungsinya paarenkim dibedakn menjadi beberapa macam, yaitu: • Parenkim asimilasi, biasanya terdapat di tepi suatu organ di dalamnya terdapat kloroplas, misalnya pada daun dan batang yang berwarna hijau, buah, dan sebagainya. • Parenkim penimbun, terletak di bagian dalam tubuh, misalnya pada: empulur batng, akar, umbi lapis, umbi, akar rimpang atau biji. Didalam selnya terdapat makanan cadangan makanan berupa gula, tepung, lemak atau protein. • Parenkim air, terdapar pada tumbuhan Xerofit/epifit sebagai penimbun air untuk menghadapi masa kering. • Parenkim udara dengan ruang antar sel yang besar, bentuk bulat (misalnya pada alat pengapung tumbuhan air) atau bintang (pada tangkai daun bunga Canna sp). • Parenkim pengangkut dengan sel yang memanjang menurut arah pengangkutannya, umumnya pada batang. teori histogen dari hanstein http://imran-iim.blogspot.com/2012/01/teori-histogen-dari-hanstein.html sabtu 27 april 20.40 Teori ini menyatakan bahwa titik tumbuh batang seakan-akan dapat dibedakan menjadi 3 lapisan,yaitu: 1. Jaringan dermatogens, merupakan lapisan luar setebal satu lapis sel dan akan membentuk epidermis 2. Jaringan Periblem, merupakan lapisan tengah setebal beberapa lapis sel dan akan membentuk Korteks 3. Jaringan Plerom, merupakan lapisan dalam yang akan membentuk silinder pusat http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120830070819AAcBoXN a. teori tunika korpus teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya, yaitu tunika dan korpus. Tunika merupak lapisan terluar, yang selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. teori tunika korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt b. Teori histogen Titik tumbuh akar dan batang pada tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi korteks). teori ini dikemukakan oleh Hanstein http://farhanafriansyah13.blogspot.com/2012/06/jaringan-parenkim.html 2.1 Jaringan parenkim Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena banyak dijumpai hampir ditiap bagian tumbuhan, dengan karakteristik sel berupa sel hidup, struktur dan fungsi sangat bervariasi, bervakuola besar, dinding sel tipis, terdapat kloroplas dan pigmen lainnya (Hidayat,1995). Berdasarkan bentuk, parenkim dibagi menjadi beberapa jenis yakni ))parenkim palisade dengan bentuk bulat memanjang atau lonjong yang berjajar seperti tiang atau pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil atau zat hijau daun. Bunga karang dengan ruang antar rongga yang sangat besar dan tidak beraturan, pada bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade). ))Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai bintang karena bersegi lima menjuntai atau lebih. ))Dan parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas (Polunin, 1994). Sedangkan berdasar fungsi, parenkim dibedakan menjadi ))parenkim asimilasi yaitu sebagai pembuat zat makanan bagi tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. ))Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak. ))Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit atau epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau. ))Parenkim udara disebut sebagai aerenkim bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan. ))Dan parenkim pengangkut bertugas mengangkut sari makanan hasil proses fotosintesa ke seluruh bagian tumbuhan, sel sesuai dengan bentuk memanjang arah pengangkutannya (Wilking, 1989). Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim (Kimball,1983). Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman di sebut jaringan parenkim, sedangkan cirri-ciri dari jaringan parenkim adalah (Sarwono, 2002): 1. Selnya hidup 2. Dinding sel tipis 3. Letak sel tidak merapat 4. Ukuran sel besar Contoh jaringan Parenkim adalah (Estiti, 1995): 1. Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis. 2. Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim disebut juga dengan daging daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan bunga karang). Fungsi dari jaringan parenkim adalah (Sarwono, 2002): 1. Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis. 2. Untuk transportasi ekstrafasikuler. 3. Tempat penyimpanan makanan cadangan. 4.2.1 Tangkai daun bunga kana (Canna indica) Menurut pengamatan kami pada tangkai daun bunga kana ini terdapat aerenkim dan parenkim udara dengan penyusun bercabang seperti bintang dengan ruang antar sel besar. Sedangkan menurut Sutrian (1992), parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit. parenkim udara sering dijumpai pada tumbuhan angiospermae yang hidrofit atau hidup di air, ruang-ruang antar selnya mempunyai volume yang nyatanya relatif besar. Ruang-ruang antar sel juga saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Dengan kondisi yang demikian, maka bagi tumbuhan tersebut, udara yang terdapat dalam ruang antar sel itu tidak saja memberikan sistem aerasi yang baik, melainkan memberikan kemampuan bagi tumbuhan agar dapat terapung dalam air. Hal ini menggambarkan bahwa hasil pengamatan kami tidak sesuai dengan literature. Pada literature di sebutkan parenkim udara banyak ditemukan pada tumbuhan hidrofit, sedangkan kana tidak termasuk tumbuhan hidrofit. 4.2.2 Tangkai genjer Menurut pengamatan kami pada tangkai genjer ini terdapat ruang antar sel, dinding sel dan klorofil, sedangkan pada tangkai genjer ini termasuk parenkim udara dengan sel penyusun isodiametris. Tangkai genjer ruang antar selnya besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai genjer. http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2139765-pertumbuhan-dan-perkembangan/ 3. Beberapa teori tentang tumbuh - Teori Histogen dari Hanstein Seakan-akan titik tumbuh terdiri dari tiga lapisan, yang dapat dibedakan sebagai berikut: • Lapisan dermatogens, tebalnya terdiri dari lapisan sel, akan membentuk lapisan epidermis. • Lapisan periblem (tengah), terdiri dari beberapa lapis sel, akan membentuk bagian korteks. • Lapisan plerom, akan membentuk silinder pusat. - Teori Tunika Korpus dari Schmiat Titik tumbuh hanya dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu • Tunika terdiri dari beberapa lapis sel yang aktif membelah sehingga dapat menyebabkan melebarnya titik tumbuh. • Korpus merupakan bagian sebelah dalam bagian tunika dan pembelahan selnya terjadi kesegala arah, menjadi jaringan yang sudah terspesialisasi.

pembelahan sel


disini dapat dilihat tentang pembelahan sel ,dapat klik pada gambar di atas SIKLUS DAN PEMBELAHAN SEL SIKLUS DAN PEMBELAHAN SEL SIKLUS SEL Sel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan hidupnya, sel tidaklah statis, namun ia senantiasa melakukankegiatan memperbanyak diri dalam konteks perkembangbiakan pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriogenesis dapat berkelanjutan. Sel induk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu berploriferasi, setelah itu gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila pembuahan terjadi, maka embryogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung dengan cara perbanyakan satu sel zygote menjadi ribuan sampai milyaran sel. Siklus sel yang berlangsung kontinu dan barulang (siklik) disebut poliferasi. Keberhasilan sebuah poliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia organic yang terjadi seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi DNA akan menyebabkan sel tereliminasi. Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan M, dan fase persiapan, G1 dan G2: Fasa S (sintesis) Merupakan tahap terjadinya replikasi DNA. Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase M. Fasa M (mitosis) Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu: Profase, fase terjadinya kondensasi kromosom dan pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma. Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2 kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase). Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya Anafase. Tiap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub. Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel, dan menghasilkan dua sel anak yang identik. Fasa G (gap) Fasa G yang terdiri dari G1 dan G2 adalah fase sintesis zat yang diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, interval fase G2 sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1 sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1 terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0 atau “quiescent”. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis. Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut dapat masuk kembali ke fase G1 oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi. Interfase Merupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2. PEMBELAHAN SEL Reproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahan sel. Pembelahan sel ini diawali dengan adanya pembelahan kromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom dalam sel tersebut. Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu Pembelahan Mitosis dan Pembelahan Meiosis. Pembelahan Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang mengha silkan dua sel anak yang memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya. Sedangkan Pembelahan Meiosis, terjadi pada sel-sel germinal (gamet) dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya. Sebelum terjadinya peristiwa pembelahan sel, terdapat beberapa peristiwa penting seperti pembelahan kromosom. Dalam inti sel terdapat kromosom yaitu benda–benda halus berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom merupakan pembawa bahan keturunan. Kromosom dapat terlihat pada tahap-tahap tertentu pada pembelahan inti. Biasanya kromosom digambarkan pada tahap metafase. MITOSIS MITOSIS adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut: a. Interfase interfaseCiri-ciri fase interfase sebagai berikut : Selaput nukleus membatasi nukleus Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus Dua sentrosom telah terbentuk memlalaui replikasi sentrosom tunggal Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual karena belum terkondensasi. b. Profase Ciri-ciri fase profase sebagai berikut : profaseSerat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Nukleolus lenyap Û Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrsom dan mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom. Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang memanjang di antaranya. c. Prometafase Ciri-ciri fase prometafase sebagai berikut : Selaput nukleus terfragmentasi prometafase Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus. Kromosom menjadi semakin terkondensasi Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer. Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor menjadi mikrotubulus kinetokor. Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang bersebrangan d. Metafase Ciri-ciri fase metafase sebagai berikut : Metfase Merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit. Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan. Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong. Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase. Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari kutub yang bersebrangan. e. Anafase Ciri-ciri fase anafase sebagai berikut : anafaseMerupakan tahap mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung hanya beberapa menit. Anafase di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid pun menjadi satu kromosom utuh. Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer terlebih dahulu. Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel memilki koleksi kromosom yang sama dan lengkap. f. Telofase Ciri-ciri fase telofase sebagai berikut : Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel. telofaseSelaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagaian lain dari sistem endomembran. Nukleolus muncul kembali. Kromosom menjadi kurang terkondensasi Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai. GAMBARAN UMUM FASE MITOSIS Klik link disamping untuk melanjutkan Siklus dan Pembelahan Sel part2 Posted by Bio duarebu at 11:14 PM Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
apabila memerlukan materi tentang asam amino dan sintesis protein dengan lengkap,lihat disini


Amazine | Online Popular Knowledge
Asam amino merupakan komponen pembentuk protein.
Meskipun tubuh mampu menghasilkan beberapa asam amino, asupan asam amino dari makanan tetap diperlukan.
Asam amino yang diproduksi oleh tubuh (terutama di hati) disebut sebagai asam amino non-esensial.
Sedangkan asam amino yang dibutuhkan tubuh dan diperoleh dari makanan disebut sebagai asam amino esensial.
Asam amino berperan penting karena membantu pembentukan protein sebagai bahan dasar pembentuk sel, otot, serta sistem kekebalan tubuh.
Asam Amino Non Esensial
Berikut adalah daftar (jenis) asam amino non esensial
  • Alanin (alanine)
  • Asparagin (asparagine)
  • Asam aspartat (aspartatic acid)
  • Sistein (cysteine)
  • Asam glutamat (glutamaic acid)
  • Glutamin (glutamine)
  • Glisin (glycine)
  • Prolin (proline)
  • Serin (serine)
  • Tirosin (tyrosine)
Tubuh yang sehat mampu menghasilkan asam amino non esensial dalam jumlah yang cukup.
Tetapi orang dengan kondisi kesehatan buruk atau yang menderita penyakit tertentu mungkin akan mengalami masalah dalam memproduksi asam amino ini.
Asam Amino Esensial
Berikut adalah daftar (jenis) asam amino esensial
  • Arginin (sebagian arginin diproduksi oleh tubuh secara alami)
  • Isoleusin (isoleucine)
  • Histidin (histidine)
  • Leusin (leucine)
  • Metionin (methionine)
  • Lisin (lisin)
  • Fenilalanin (phenylalanine)
  • Triptofan (trptophan)
  • Treonin (threonine)
  • Valin (valine)
Tidak benar bahwa hanya daging dan ikan yang menyediakan cukup asam amino. Beberapa bahan makanan nabati juga menyediakan asam amino yang memadai.
Daging, telur, unggas, dan produk susu diakui sebagai sumber protein yang lengkap karena mengandung semua asam amino esensial
.
http://amazine.co/18021/apa-manfaat-asam-amino-makanan-yang-mengandung-asam-amino/

Sistem Gerak otot


SISTEM GERAK OTOT DAN TULANG PADA MANUSIA

Sistem gerak pada manusia dibedakan menjadi 2 macam yaitu: sistem gerak aktif, dan sistem gerak pasif.
1. Sistem Gerak Aktif (Sistem Gerak Otot)
Otot merupakan alat gerak aktif. Menurut cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis. Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya sama. Misalnya, otot-otot antara tulang rusuk yang bekerja sama saat terjadi pengambilan dan pengembusan nafas.
Sedangkan otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Misalkan, otot bisap, dan otot trisep. Kedua otot tersebut dapat menimbulkan dua gerakan yaitu;
a. Gerak fleksi : terjadi karena otot bisep berkontraksi, sedangkan otot trisep relaksasi.
b. Gerak ekstensi: terjadikarena otot trisep berkontraksi, sedangkan otot bisep berelaksasi.



2. Sistem Gerak Pasif (Sistem gerak Tulang)
Tulang disebut juga sebagai alat gerak pasif. Hubungan antara dua tulang atau lebih disebut persendian.
a. Tipe persendian
1) Diartosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas. Diartosis dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya:
a) Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah. Sebagai contoh: persendian pada tulang siku dan lutut.
b) Sendi pelana, persendian yang memungkinkan gerakan kedua arah. Sebagai contoh: persendian antar tulang ibu jari dengan tulang telapk tangan.
c) Sendi putar, persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasi. Sebagai contoh: persendian antara lengan atas dengan lengan bawah.
d) Sendi peluru, persendian ulang yang gerakannya paling bebas diantara persendian yang lainnya, yaitu dapat bergerak ke segala arah. Sebagai contoh: persendian antara tulang lengan atas dengan gelang bahu.
e) Sendi luncur, persendian yang memungkinkan pergerakan badan melengkung ke depan, ke belakang, dan memutar. Sebagai contoh; persendian pada pergelangan kaki.
f) Sendi geser, persendian yang gerakannya hanya menggeser. Sebagai contoh: persendian pada hubungan antar ruas-ruas tulang belakang.



2) Sinartrosis
Sinartrosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. sebagai contoh: hubungan antar ruas tulang belakang, hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada, dan hubungan antar sendi tulang tengkorak.
b. Macam-macam gerak berdasarkan tipe persendian
1) Fleksi dan Ekstensi
Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi merupakan gerak meluruskan. Sebagai contoh: gerak pada siku, lutut, ruas-ruas jari dan bahu.


2) Adduksi dan abduksi
Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh. Sedangkan gerak abduksi adalah gerak menjauhi tubuh. Sebagai contoh: gerak merenggangkan tangan, membuka tungkai kaki, serta mengacungka tangan.



3) Elevasi dan Depresi
Elevasi merupakan gerak mengangkan. Sedangkan grak depresi merupakan gerak menurunkan. Sebagai contoh; gerak menengadah dan menundukkan kepala.


4) Supinasi dan Pronasi
Supinasi merupakan gerak menegadahkan tangan, sedangkan pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.


5) Inverse dan Eversi
Inverse merupakan gerak memiringkan atau membuka telapak kaki kea rah dalam tubuh. Sedangakan Eversi merupaka gerak memiringkan atau membuka kaki kea rah luar. 





Diposkan oleh sidra_pth di 02.58

Jumat, 03 Mei 2013

Alga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Alga merah Laurencia
Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.
Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla.
Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri.

Daftar isi

Kelompok-kelompok alga

Dalam pustaka-pustaka lama, alga selalu gagal diusahakan masuk dalam satu kelompok, baik yang bersel satu maupun yang bersel banyak. Salah satu contohnya adalah pemisahan alga bersel satu (misalnya Euglena ke dalam Protozoa) dari alga bersel banyak (ke dalam Thallophyta).
Belakangan disadari sepenuhnya bahwa pengelompokan sebagai satu klad tidak memungkinkan bagi semua alga, bahkan setelah dipisahkan berdasarkan organisasi selnya, karena sebagian alga bersel satu lebih dekat berkerabat dengan alga bersel banyak tertentu.
Saat ini, alga hijau dimasukkan ke dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad Viridiplantae). Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian juga alga pirang (Phaeophycophyta atau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae).

Alga prokariotik

Alga biru-hijau kini dimasukkan sebagai bakteri sehingga dinamakan Cyanobacteria ("bakteri biru-hijau", dulu disebut Cyanophyceae, "alga biru-hijau") Dengan demikian, sebutan "alga" menjadi tidak valid. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, namun mampu melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil.
Sebelumnya, alga ini bersama bakteri masuk ke dalam kerajaan Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya diketahui bahwa ia lebih banyak memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri benar (Eubacteria). Sebagai tambahan, beberapa kelompok organisme yang sebelumnya dimasukkan sebagai bakteri, sekarang malah dipisahkan menjadi kerajaan tersendiri, Archaea.

Alga eukariotik

Diagram yang menggambarkan teori mengenai evolusi alga (dan tumbuhan) masa kini yang banyak didukung.
Jenis-jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang membantu dalam asimilasi energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga eukariotik meliputi filum/divisio berikut ini. Perlu disadari bahwa pengelompokan semua alga eukariotik sebagai Protista dianggap tidak valid lagi karena sebagian alga (misalnya alga hijau dan alga merah) lebih dekat kekerabatannya dengan tumbuhan daripada eukariota bersel satu lainnya.

Pranala luar


http://id.wikipedia.org/wiki/Alga 

Beberapa contoh dari algae:

  • chalmydomonos
  • volvox
  • ulothrix
  • fristschiella
  • ulva
  •  hydrodictyon